Buku “Remembrance of Things Past” karya Marcel Proust memegang rekor sebagai salah satu buku paling tebal di dunia. Karya sastra monumental ini memiliki panjang sekitar 1,2 juta kata, menjadikannya tantangan besar bagi para pembaca yang ingin menamatkannya. Buku ini awalnya diterbitkan dalam bahasa Prancis dengan judul “À la recherche du temps perdu” dan terdiri dari tujuh volume yang masing-masing memiliki tema dan cerita mendalam.
Novel ini dikenal karena gaya penulisannya yang kompleks dan kaya akan detail. Proust menggunakan deskripsi panjang dan refleksi filosofis untuk mengeksplorasi tema-tema besar seperti waktu, ingatan, cinta, dan seni. Salah satu bagian paling terkenal dari buku ini adalah adegan “madeleine”, di mana aroma dan rasa kue kecil tersebut membangkitkan kenangan masa lalu sang tokoh utama. Gaya naratif yang mendalam dan penuh introspeksi membuat buku ini dianggap sebagai salah satu karya sastra terbesar sepanjang masa.
Meskipun sangat panjang, “Remembrance of Things Past” tetap memiliki banyak penggemar hingga saat ini. Pembaca yang berhasil menyelesaikan buku ini sering kali merasa bahwa perjalanan membaca karya Proust adalah pengalaman yang mengubah cara mereka memandang kehidupan. Buku ini tidak hanya menawarkan cerita, tetapi juga pelajaran tentang bagaimana waktu dan kenangan membentuk identitas manusia.
Bagi yang tertarik membaca, kesabaran adalah kunci utama. Buku ini bukan untuk dibaca secara terburu-buru, melainkan dinikmati secara perlahan seperti perjalanan yang penuh makna. Dengan kedalaman cerita dan panjangnya yang luar biasa, “Remembrance of Things Past” adalah bukti bagaimana sebuah karya sastra bisa menjadi mahakarya yang bertahan melampaui waktu.