Jakarta, Labmedkom – Gempa bumi dahsyat yang terjadi di Turki pada tanggal (6/2/2023) telah memakan banyak korban, WHO (World Health Organization) memprediksi bahwa korban tewas gempa di Turki tembus 20 ribu korban jiwa. Hal ini dikarenakan gempa yang berkekuatan 7,7 magnitudo yang mengguncang Turki dengan sangat dahsyat, maka akan membuat banyak bangunan rubuh, faktor saat terjadi gempa pada dini hari pukul 04:00 WIB yang masih tertidur pulas sehingga membuat banyak penduduk sulit menyelamatkan diri.
Sebelum terjadinya gempa dasyat di Turki, ada seorang yang bernama Frank Hoogerbeets. Frank Hoogerbeets telah memprediksi gempa sejak tiga hari sebelum kejadian.Hoogerbeets menuliskan dirinya sebagai peneliti di SSGEOS dan berdomisili di Belanda. Saat ditelusuri, lembaga peneliti SSGEOS merupakan singkatan dari Solar System Geometry Survey. Saat itu dia menuliskan ada ada gempa berkekuatan M 7,5. Empat wilayah dia sebut akan terdampak goyangan yakni Turki tengah-selatan, Yordania, Suriah dan Lebanon.