Hallo sobat LMK!! Happy weekend. Kenalin gua Cala. Nama ini udah lebih dikenal di kampus dan luar kampus, meskipun bukan nama asli gua. Cerita gue di MAKOPALA, organisasi pecinta alam di kampus, kayaknya gak bakal pernah kelar deh. Kenapa? Karena keanggotaannya seumur hidup! Jadi, cerita gua masih berlanjut dan selalu ada yang baru untuk ditulis.
Sebelumnya, gua sempat mikir “Kenapa sih orang-orang mau ikut MAPALA? Pasti nyesel deh!” Itu dulu, sebelum gua benar-benar terjun ke dunia MAPALA di kampus ayah. Awalnya, gua bahkan gak ada niatan daftar MAKOPALA saat jadi MABA di UBL. Gua sempat ikut kegiatan di HIMAKOM dan RBL, tapi karena informasi yang kurang jelas dan beberapa kesulitan lainnya, gua akhirnya mundur. Tapi di akhir tahun, gua tiba-tiba iseng aja daftar MAKOPALA lewat link Instagram. Gua gak pernah ikut kegiatan, gak aktif di grup WA calon anggota, dan belum pernah main ke sekretariat. Eh, tapi saat jadi calon anggota, gua malah belajar banyak tentang mini organisasi lingkungan, ketemu teman baru dari fakultas lain, latihan jogging bareng, dan banyak lagi. Dulu gua gak suka organisasi, tapi entah kenapa, gua malah jadi suka dengan organisasi di MAKOPALA.
Gua baru tahu tentang olahraga orienteering setelah daftar MAKOPALA. Saat itu, gua ngobrol dengan mas Bitel, senior gua yang juga atlet orienteering. Dia nanya, “Caang, mau daftar?” Gua jawab, “Iya mas,” dan dia langsung nanya, “SMA mana?” Begitu gua bilang Ragunan, dia bilang, “Yaudah jadi atlet orienteering.” Gua jadi penasaran dan mulai cari tahu tentang orienteering, yang ternyata kayak cari harta karun dengan peta dan kompas. Setelah itu, diajak mas Boraks, senior gua untuk ikut fun orienteering di Deplu. Walaupun cuma latihan, gua baru belajar main orienteering dan rasanya seru banget! Meski udah pernah latihan fisik, gua belum pernah terjun langsung ke kompetisi.
Event pertama gua adalah Decathlon Summarecon Bekasi Orienteering Competition 2022. Karena ikut dadakan dan belum belajar banyak tentang pertandingan, gua hasilnya didiskualifikasi karena salah colok point. Tapi dari situ gua dapet pelajaran berharga dan semakin suka dengan orienteering. Gua masih simpan hasil, peta, dan nomor dada dari event pertama gua karena itu berkesan banget. Gak punya alasan khusus kenapa suka orienteering. Gua cuma nikmatin setiap prosesnya, dari vibes saat cari point, nervous sebelum pertandingan, hingga perasaan berhasil ketemu point dan sampai finish. Walaupun kadang malas latihan fisik dan belajar berbagai hal, gua tetap menikmati setiap prosesnya.
Gua bangga bisa membawa nama MAKOPALA Universitas Budi Luhur di setiap pertandingan. Motivasi gua sering kali “gua pulang harus bawa medali.” Walaupun kadang terasa berat, gua tetep enjoy dan berusaha keras. Bahkan gua sering bilang ke diri sendiri, “Ayo penuhi Instagram kampus dengan foto lu naik podium,” meskipun Instagram kampus jarang memposting gua. Untuk pertama kalinya gua meraih gelar juara di Kapal Baja Orienteering Climbing Competition III tanggal 16 Desember. Gua dapet juara 1 untuk kategori sprint distance W20, dan perasaan kaget, senang, dan bangga itu campur aduk. Ini pertama kalinya gua bisa naik podium dan rasanya masih nyentuh sampai sekarang.
Gua suka banget di MAKOPALA karena gua bisa belajar banyak aspek dari organisasi, petualangan, sport, hingga pengabdian di pelosok negeri. Gua udah coba berbagai kegiatan yang belum pernah gua bayangin sebelumnya, kayak masuk goa, panjat tebing, arung jeram, dan ekspedisi ke Sumatera Selatan. Cerita gua masih berlanjut dan akan selalu ada yang baru. Yang paling bikin gua betah adalah rasa kekeluargaan di MAKOPALA, karena para senior juga aktif membantu saat ada masalah.
Jadi, pesan gua buat kalian jangan takut untuk mencoba dan jangan ragu untuk melangkah. Siapa tahu, seperti gua, kalian juga akan menemukan passion baru dan membentuk kenangan indah yang akan terus dikenang sepanjang hidup.